CEO TikTok Dicecar Kongres AS 5 Jam, Dituduh Agen China

24 Maret 2023 13:59
Penulis: Mochammad Rizki, tekno
CEO TikTok Shou Zi Chew. (Getty Images)

Sahabat.com - CEO TikTok Shou Zi Chew dicecar banyak pertanyaan kala memberikan kesaksian di Kongres Amerika Serikat perihal rencana Negeri Paman Sam yang akan memblokir aplikasi media sosial berbagi video pendek itu.

Berlangsung di Capitol Hill, Washington, Kamis (23/3/2023) waktu setempat, Chew menjawab tuduhan TikTok menjadi agen China yang memata-matai AS. Di samping itu anggota kongres menuding konten TikTok merusak kesehatan mental anak-anak.

Selama lima jam kesaksiannya, Chew berulang kali menyangkal bahwa TikTok membagikan data atau memiliki koneksi dengan Partai Komunis China. Dia pun menegaskan bahwa platformnya melakukan segalanya untuk memastikan keamanan bagi 150 juta penggunanya di AS.

Chew menjelaskan, TikTok selama lebih dari dua tahun telah membangun firewall untuk menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah.

"Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh orang Amerika sendiri," kata Chew.

Walau demikian, apa yang dipaparkan Chew kurang membantu. Kongres AS sepertinya bersikukuh kalau TikTok mengancam keamanan AS.

Mereka khawatir bahwa data pengguna dapat jatuh ke tangan pemerintah China dan aplikasi tersebut dapat dipersenjatai oleh China untuk menyebarkan informasi yang salah.

Padahal Chew sempat menyampaikan upayanya untuk menangkis kekhawatiran tentang pengaruh China. TikTok telah berjanji untuk memindahkan semua data pengguna AS ke server di luar China melalui upaya bertajuk Project Texas pada akhir tahun ini.

"Saya prihatin bahwa apa yang Anda usulkan dengan Project Texas tidak memiliki kemampuan teknis untuk memberikan jaminan yang kami butuhkan," ujar Jay Obernolte dari Republik California, seorang insinyur perangkat lunak.

Keamanan pengguna muda ikut menjadi sorotan pihak Kongres AS. Karena TikTok telah meledak popularitasnya pada kelompok remaja dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota parlemen mengutip laporan bahwa konten terkait narkoba telah menyebar di aplikasi, memungkinkan remaja membeli zat berbahaya dengan mudah secara online.

Chew menjelaskan konten semacam itu melanggar kebijakan TikTok dan akan dihapus saat teridentifikasi.

"Kami menganggap ini sangat serius," kata Chew. "Ini adalah tantangan di seluruh industri, dan kami berinvestasi sebanyak yang kami bisa. Kami tidak berpikir itu mewakili sebagian besar pengalaman pengguna di TikTok, tetapi itu memang terjadi."

Kongres AS pun memutuskan menunda sidang. Dalam pernyataan penutupnya, Anggota Parlemen dari Partai Republik Dan Crenshaw mengatakan kembali soal keamanan data. Meskipun TikTok mungkin belum membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China, dia mengatakan perusahaan tersebut dapat dipaksa untuk memenuhi permintaan data di masa mendatang.

"Mungkin kamu belum melakukannya," kata Crenshaw kepada Chew. "Tapi maksud saya adalah Anda mungkin harus melakukannya."

"Jika Anda ingin tahu mengapa Demokrat dan Republik bersatu dalam hal ini," tambah Crenshaw. "Itu sebabnya."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment