Sahabat.com - Foxconn Technology Group, pemasok utama Apple, menawarkan gaji lebih tinggi untuk pekerja yang memproduksi ponsel Huawei Technologies dibandingkan pekerja yang membuat iPhone.
Melansir Gizmochina, Sabtu (16/9/2023), unit FIH Foxconn, yang khusus memproduksi smartphone Huawei dan beroperasi di bawah anak perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Foxconn International Holdings.
Unit FIH menawarkan tarif per jam sebesar 26 yuan (sekitar Rp54 ribu) bagi para pekerja baru di pabriknya di distrik Longhua, Shenzhen, China selatan.
Jumlah gaji itu lebih tinggi dari tarif per jam senilai 21 yuan (sekitar Rp44 ribu) yang ditawarkan kepada pekerja di Grup Bisnis Produk Digital (iDPBG) terintegrasi Foxconn, yang bertanggung jawab memproduksi iPhone.
Unit FIH dinilai memiliki peran penting dalam ekosistem manufaktur Huawei dan perusahaan ponsel pintar lainnya, yang sebagian besar berfokus pada kebutuhan produksi Huawei.
"Pegawai baru akan mengetahui ponsel apa yang mereka buat setelah pabrik mengalokasikan mereka ke tim berbeda berdasarkan permintaan saat ini. Namun, saat ini mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk membuat ponsel untuk Huawei," kata seorang agen di Shenzhen yang bermarga Xu kepada media lokal China Business News.
Perekrutan ini terjadi di tengah persaingan produksi Apple dan Huawei yang baru-baru ini meluncurkan ponsel 5G terbarunya di pasar smartphone terbesar dunia, China.
Dengan dorongan global terhadap teknologi 5G dan meningkatnya permintaan akan ponsel cerdas yang kompatibel, kedua raksasa teknologi tersebut berlomba dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar dan menguntungkan ini.
Perbedaan upah antara unit produksi Huawei dan iPhone di Foxconn menyoroti tren yang lebih luas di industri ini. Foxconn dikenal dengan tenaga kerja dan fasilitas produksinya yang cukup besar di China, khususnya di kota-kota seperti Zhengzhou dan Taiyuan.
Namun, perubahan permintaan pasar, ketegangan geopolitik, dan perkembangan strategi rantai pasokan telah menyebabkan pergeseran struktur upah. Di masa lalu, karyawan Foxconn dapat memperoleh bonus besar dan pendapatan bulanan yang lebih tinggi, terutama selama musim puncak produksi.
Namun, menurut sumber internal di perusahaan pemasok layanan tenaga kerja Foxconn, bonus tahun ini mungkin hanya meningkat sekitar 1.000 yuan (sekitar Rp2,1 juta) karena berkurangnya pesanan dan berkurangnya kebutuhan akan pekerja.
Perlu dicatat, Apple telah secara aktif mendiversifikasi rantai pasokannya untuk mengurangi ketergantungan pada satu produsen dan memitigasi risiko yang terkait dengan ketegangan geopolitik.
Diversifikasi ini telah menyebabkan evaluasi ulang struktur upah di Foxconn, yang tetap menjadi mitra penting bagi Apple, namun juga memperluas pekerjaannya untuk perusahaan teknologi terkemuka lainnya seperti Huawei.
Keputusan Foxconn untuk menawarkan upah yang lebih tinggi kepada pekerja yang memproduksi ponsel Huawei dibandingkan iPhone menyoroti lanskap kompetitif industri manufaktur teknologi dan dinamika rantai pasokan yang terus berkembang sebagai respons terhadap permintaan pasar dan pertimbangan geopolitik.
Ketika Apple dan Huawei terus berjuang untuk mendominasi pasar ponsel pintar 5G, perbedaan upah mungkin mempunyai dampak signifikan terhadap tenaga kerja dan industri yang lebih luas.
0 Komentar
Oppo dan Vivo Dikabarkan Setop Garap Ponsel Lipat
Wuih! iPhone 14 Pro Max dan iPhone 15 Pro Max Dinobatkan sebagai Ponsel Paling Populer di Dunia
Spesifikasi dan Harga Xiaomi 14 Ultra Bocor, Ada Versi Titanium
Prototipe iPhone 16 Ungkap Desain Baru yang Signifikan
Spesifikasi Realme 12 Plus Terungkap, Diotaki Dimensity 7050
Jelang Peluncuran, Spesifikasi Baterai Xiaomi 14 Ultra Bocor
Penjualan Tablet 2023 Turun 10 Persen, Apple Tetap Pimpin Pasar
OPPO Kenalkan Inovasi Desain "Magnetic Particle" Lewat Reno11 F 5G
Samsung Dipastikan Kembali Rilis Galaxy Tab S6 Lite pada 2024
POCO Hadirkan Tiga Produk Baru di Indonesia Sasar Segmen Berbeda
Leave a comment