Oppo Desak Nokia Turuti Tarif Royalty 5G di China

Sahabat.com - Produsen ponsel pintar asal China, Oppo, telah mendesak Nokia, pemimpin teknologi dari Finlandia, untuk menerima tarif royalti 5G yang ditetapkan pengadilan China. 

Permintaan ini muncul setelah keputusan di Chongqing, China, yang mendukung keinginan Oppo untuk menurunkan biaya paten penting Nokia untuk teknologi seluler mulai dari 2G hingga 5G.

Melansir Gizmochina, Jumat (15/12/2023), paten ini sangat penting untuk memastikan produk mematuhi standar industri. Pendirian Oppo sangat jelas jika mereka ingin menyelesaikan masalah ini dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Sementara itu, Nokia, yang tetap teguh, berencana mengajukan banding atas keputusan tersebut, yang dianggap terbatas pada yurisdiksi China. Mereka tetap yakin dengan posisinya, mengingat pengadilan lain di luar China memihak mereka dalam perselisihan yang sedang berlangsung ini.

Akar konflik ini terletak pada ketidaksepakatan mengenai penetapan harga yang adil untuk penggunaan teknologi 5G Nokia di ponsel pintar Oppo. Ini bukan hanya perselisihan bilateral.

Hal ini mencerminkan tren yang lebih luas di mana pengadilan China semakin banyak mengambil tindakan dalam menentukan tarif royalti global untuk paten asing. Langkah ini melambangkan semakin besarnya pengaruh dan ketegasan Negeri Tirai Bambu itu terhadap hak kekayaan intelektual internasional.

Dalam kasus serupa, Oppo menang atas Sharp dalam putusan pengadilan, yang kemudian menghasilkan perjanjian lintas lisensi global. Preseden ini menunjukkan keputusan baru-baru ini yang menguntungkan Oppo mungkin lebih dari sekadar kemenangan lokal, hal ini dapat membentuk kembali norma-norma global dalam perizinan teknologi.

Keputusan pengadilan Chongqing menetapkan tarif biaya spesifik untuk paten Nokia, jauh lebih rendah dibandingkan biaya standar Nokia. Keputusan ini, jika ditegakkan, dapat mempunyai implikasi yang luas, tidak hanya bagi Nokia dan Oppo tetapi juga bagi seluruh industri telepon seluler.

Hal ini mencerminkan peran China yang terus berkembang di dunia teknologi, di mana perusahaan-perusahaan China semakin berpengaruh dalam menentukan persyaratan penggunaan teknologi-teknologi utama.