Ilmuwan Ungkap Partikel Hantu di Galaksi Bima Sakti

30 Juni 2023 08:20
Penulis: Adiantoro, tekno
Potret partikel hantu di Galaksi Bima Sakti. (BBC)

Sahabat.com - Deteksi astronomi yang terkubur di Antartika menemukan partikel hantu dalam citra terbaru Galaksi Bima Sakti, yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Melansir BBC, Jumat (30/6/2023), partikel hantu tersebut adalah neutrino, yang sangat sulit dideteksi di Bumi. Dimana untuk menemukannya, para ilmuwan mengubah balok es Antartika yang sangat besar menjadi detektor.

"Ini adalah pertama kalinya kita melihat Galaksi kita menggunakan partikel daripada foton (cahaya)," kata Prof Subir Sarkar dari Universitas Oxford.

Dia menjelaskan, hal ini memberikan pandangan tentang proses energi tinggi yang membentuk Galaksi kita.

Neutrino dapat dianggap sebagai pembawa pesan astronomi yang menunjukkan proses fundamental tersebut. Mereka tercipta ketika partikel yang disebut sinar kosmik, yang berderak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, menabrak materi lain.

Menangkap tabrakan itu pada dasarnya berarti menangkap neutrino. Dan itu tidak mudah. "Neutrino adalah partikel hantu; pada dasarnya hampir tanpa massa," jelas Prof Sarkar. 

"Mereka pada dasarnya bergerak dengan kecepatan cahaya dan mungkin melewati galaksi dan tidak berinteraksi dengan apa pun. Itu sebabnya, untuk melihatnya, Anda membutuhkan detektor besar," tambahnya.

Detektor yang dirancang oleh para ilmuwan dan insinyur disebut IceCube. Ini terdiri dari ribuan sensor pada kabel panjang yang dibor dan dibekukan menjadi balok es berukuran 1 km kubik. Seluruh susunan terkubur di dekat Kutub Selatan.

Setiap kali neutrino berinteraksi dengan salah satu dari miliaran molekul es, interaksi itu ditangkap. "Pada dasarnya, dengan mengetahui sensor mana yang dipicu dan pada jam berapa, kita dapat merekonstruksi arah (asal neutrino)," terangnya.

Para ilmuwan mengatakan penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Science, adalah jendela yang sama sekali baru di Galaksi kita. Sudah satu abad sejak astronom Edwin Hubble menemukan jika Bima Sakti hanyalah salah satu dari jutaan galaksi, dimana ini adalah tempat kita di alam semesta yang luas.

Sementara Prof Naoko Kurahashi Neilson, seorang fisikawan di Universitas Drexel di Philadelphia, dan anggota lain dari tim IceCube, mengatakan manusia telah mempelajarinya selama ribuan tahun. 

"Kami telah melihatnya dalam banyak panjang gelombang cahaya - seperti gelombang radio dan sinar gamma - tapi sejak awal waktu itu selalu dalam radiasi elektromagnetik. Dalam semua panjang gelombang cahaya atau foton."

"Ini adalah 'peta' pertama Galaksi kita dalam sesuatu (selain cahaya), dan itu dalam neutrino berenergi tinggi. (Itu berarti) kita dapat mulai memahami proses fisik di Bima Sakti dengan lebih baik," ungkapnya.

Prof Neilson menambahkan tim akan menghabiskan 5-10 tahun ke depan untuk mencoba menjawab pertanyaan yang "akhirnya bisa ditanyakan".

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment