Masyarakat Meninggalkan Siaran TV Analog dan Beralih ke Siaran TV Digital

04 Maret 2023 08:05
Penulis: Adiantoro, tekno
Ilustrasi. Masyarakat diminta beralih dari siaran televisi analog ke siaran TV digital agar tetap bisa menikmati tayangan televisi. (Istimewa)

Sahabat.com - Masyarakat diminta beralih dari siaran televisi (TV) analog ke siaran TV digital agar tetap bisa menikmati tayangan televisi. Dimana sebanyak 79 persen masyarakat di Indonesia sudah beralih ke TV digital, dan hanya sebagian kecil saja yang belum beralih dari analog. 

Perkembangan ini merupakan angin segar dimana kebijakan digitalisasi televisi direspon positif. Kedepan sosialisasi masih harus terus dilakukan. Ketua Umum Asosiasi Televisi Digital Indonesia (ATSDI) Eris Munandar menyampaikan kabar baik dari Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Geryantika Kurnia.

Disebutkannya, 323 infrastruktur digital (mux) sudah dibangun oleh TVRI dan swasta di seluruh Indonesia. Selain itu, dari 695 stasiun TV analog, dimana 571 stasiun TV sudah bersiaran digital (506 full digital dan 65 simulcast), dan 124 stasiun TV analog sedang berproses ke siaran digital sehingga seluruh masyarakat 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO (analog switch off) sudah bisa menikmati siaran TV digital, dengan bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknolginya.

"Hasil survey Nielsen pada 1 Maret 2023 dampak ASO 2 November 2022 di kota-kota besar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya (penetrasi digital di kota ini sudah relatif normal paling tinggi sekitar 95 persen) dan di 11 kota yang menjadi rating Nielsen penetrasi digital sekitar 84 persen serta penetrasi digital telah merambah ke seluruh Indonesia, secara nasional sekitar 70 persen masyarakat sudah beralih ke siaran digital sedangkan siaran TV analog semakin ditinggalkan," jelasnya.

Diungkapkannya, sebelum ASO populasi penonton siaran TV analog sekitar 58 juta, sedangkan posisi pada 1 Maret 2023 penonton siaran TV sekitar 53 juta trend pemulihan kepermisaan siaran TV semakin mendekati normal, termasuk TVR (TV rating), penonton harian serta komposisi urutan rating sudah kembali normal.

"Para Lembaga Penyiaran telah sepakat untuk memprioritaskan analog switch off pada 20 Maret 2023 di wilayah layanan Bali (9 kabupaten/kota di seluruh pulau Bali), Kalimantan Selatan 1 (Kota Banjarmasin dan 4 kabupaten/kota sekitarnya), dan Sumatera Selatan 1 (kota Palembang dan 3 kabupaten/kota sekitarnya)," lanjutnya.

Sementara segala persiapan masih sesuai rencana, yakni siaran digital sudah disiapkan untuk menggantikan siaran analog. "Sosialisasi mengenai 20 Maret 2023 dan langkah beralih ke siaran digital yang sudah ditayangkan oleh masing-masing stasiun TV dari jauh-jauh hari," imbuhnya.

Di sisi lain, kesiapan penjualan STB (set-top box) bagi masyarakat yang membeli mandiri telah dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan asosiasi Gabel, agar suplai STB terjaga dalam harga yang stabil. Informasi dari Gabel stok STB melimpah dengan harga normal.

"Terakhir distribusi STB untuk rumah tangga miskin per Kamis, 2 Maret 2023 telah terlaksana 45 persen yaitu 61.706 dari 137.085 unit yang disiapkan. Salah satu hambatan pelaksanaan distribusi karena faktor cuaca ekstrim di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selaran, namun hal ini tidak merubah fokus persiapan di 20 Maret 2023 karena posko bantuan juga akan disiapkan sebagaimana pelaksanaan ASO di kota-kota lain sebelumnya," ungkapnya.

Pemerintah pusat, daerah, KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) dan stakeholder terus menerus menyosialisasikan dan menghimbau khususnya masyarakat di Bali, Palembang dan Banjarmasin. Mereka diminta agar jauh-jauh hari sudah menyiapkan agar TV yang masih analog untuk melengkapi dengan STB supaya tidak terjadi antrian pembelian STB pada saat siaran analog dihentikan pada 20 Maret 2023.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment