Sahabat.com - Pesawat ruang angkasa Rusia yang berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengalami kebocoran.
Pada Sabtu (11/2/2023) pagi waktu setempat, Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengungkapkan di Telegram, kapal kargo Progress yang berlabuh di ISS telah kehilangan tekanan kabin.
Sementara Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) mengatakan depresurisasi terjadi karena kebocoran cairan pendingin.
"Alasan hilangnya pendingin di pesawat ruang angkasa Progress 82 sedang diselidiki," demikian pengumuman NASA, dikutip dari Engadget, Senin (13/2/2023).
"Palka antara Progress 82 dan stasiun terbuka, dan suhu serta tekanan di dalam stasiun semuanya normal. Awak, yang diberitahu tentang kebocoran loop pendingin, tidak dalam bahaya dan melanjutkan operasi normal stasiun luar angkasa," lanjutnya.
Progress 82 tiba di ISS pada 28 Oktober. Sebelum pengumuman pada Sabtu (11/2/2023), pesawat ruang angkasa dijadwalkan meninggalkan stasiun tersebut pada 17 Februari.
Tidak jelas apakah Roscosmos akan bergerak maju dengan garis waktu seperti yang direncanakan semula. Pesawat ruang angkasa Progress Rusia dirancang untuk terbakar di atmosfer bumi setelah mereka menyelesaikan misi pasokannya, yang berarti tidak ada cara bagi Roscosmos untuk menyelidiki kebocoran di darat.
Waktu penemuan datang pada hari yang sama ketika pesawat ruang angkasa Progress kedua berlabuh di ISS, dan kurang dari dua bulan setelah pesawat ruang angkasa Rusia lainnya mengalami kebocoran di stasiun ruang angkasa tersebut.
Pada Desember, pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 Rusia mulai mengalami kebocoran cairan pendingin tepat ketika kosmonot Dmitri Petelin dan Sergey Prokopyev bersiap untuk perjalanan ruang angkasa selama hampir tujuh jam.
Roscosmos kemudian menyalahkan insiden itu pada serangan meteoroid. Kecuali jika ada keadaan darurat di ISS, Roscosmos menganggap pesawat luar angkasa itu tidak layak untuk mengangkut manusia.
Badan tersebut akan meluncurkan pesawat Soyuz lain akhir bulan ini untuk membawa Petelin dan Prokopyev, serta astronot NASA Frank Rubio, kembali ke Bumi.
Eric Berger dari Ars Technica menunjukkan, insiden Progress menimbulkan keraguan tentang apakah Soyuz MS-22 benar-benar terkena mikrometeorit. Rusia tidak pernah merilis gambar dampaknya, dan program luar angkasa negara itu memiliki sejarah masalah baru-baru ini.
Pada 2021, misalnya, Roscosmos menyalahkan perangkat lunak pada Nauka yang menyebabkan ISS bergeser dari orientasi biasanya untuk sementara.
0 Komentar
Meta Uji Coba Fitur Trending Topic di Threads
YouTube Uji Coba Feed Video Sesuai Kode Warna
Dalih Efisiensi, Perusahaan Teknologi Snap Inc PHK 500 Karyawan
Layanan Musik dan Premium Berbayar YouTube Kini Punya Lebih dari 100 Juta Pelanggan
Aplikasi Inovatif Pelindo Solusi Digital MALEO Membuka Jalan Menuju Efisiensi dan Validasi
BAKTI Tengah Timbang Gunakan Satelit GEO atau LEO untuk SATRIA-2
Saingi YouTube, Tiktok Uji Coba Video Durasi 30 Menit
Ini alasan Moka Perdana Luncurkan Perangkat Inovatif Moka Prime
Moka Luncurkan Inovasi Perangkat Kasir Terbaru Moka Prime
Laptop Terbaru Lenovo Dilengkapi dengan Teknologi AI
Leave a comment