Sahabat.com - Pemerintah Kanada pada Senin (27/2/2023) mengumumkan larangan penggunaan TikTok dari semua perangkat seluler milik pemerintah.
Keputusan tersebut mencerminkan kekhawatiran yang meluas dari pejabat Barat atas aplikasi berbagi video milik China itu.
Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau mengatakan larangan itu mungkin langkah pertama untuk tindakan lebih lanjut.
"Saya menduga, saat pemerintah mengambil langkah signifikan untuk memberi tahu semua pegawai federal bahwa mereka tidak bisa lagi menggunakan TikTok di ponsel kantor mereka, banyak orang Kanada dari kalangan bisnis hingga perorangan akan merenungkan keamanan data mereka sendiri dan mungkin membuat pilihan," kata Trudeau, seperti dilaporkan The Associated Press (AP), Senin (27/2/2023).
"Saya selalu memberikan informasi kepada warga Kanada untuk membuat keputusan yang tepat bagi mereka," tambahnya.
Pekan lalu, cabang eksekutif Uni Eropa (UE) mengatakan mereka untuk sementera telah melarang TikTok dari ponsel yang digunakan karyawan sebagai tindakan keamanan siber.
Tindakan UE itu mengikuti langkah serupa yang diterapkan di Amerika Serikat (AS), di mana lebih dari separuh negara bagian dan Kongres telah melarang TikTok dari perangkat resmi pemerintah.
TikTok sangat populer di kalangan anak muda. Namun kini muncul kekhawatiran bila pemilik platform tersebut di China telah menggunakannya untuk mengumpulkan data tentang pengguna Barat atau mendorong narasi dan informasi yang salah yang pro-China.
Diketahui, TikTok dimiliki oleh ByteDance, perusahaan yang memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada 2020.
TikTok menghadapi pengawasan intensif dari Eropa dan AS atas keamanan dan privasi data di tengah kekhawatiran jika aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan pandangan pro-Beijing atau menyapu informasi pengguna.
Presiden Dewan Keuangan Kanada Mona Fortier mengatakan pemerintah federal juga akan memblokir aplikasi itu agar tidak diunduh di perangkat kantor pada masa mendatang.
Dalam pernyataannya, Fortier mengungkapkan, Chief Information Officer of Canada menetapkan, TikTok menimbulkan tingkat risiko yang tidak bisa diterima terhadap privasi dan keamanan.
Aplikasi tersebut akan dihapus dari ponsel pemerintah Kanada pada hari ini, atau Selasa (28/2/2023). "Di perangkat seluler, metode pengumpulan data TikTok memberikan akses yang cukup besar ke konten ponsel," jelas Fortier.
"Walaupun risiko penggunaan aplikasi ini sudah jelas, saat ini kami tidak memiliki bukti bahwa informasi pemerintah telah disusupi," tambahnya.
Laporan media baru-baru ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi campur tangan China dalam pemilu Kanada baru-baru ini, mendorong partai-partai oposisi untuk menyerukan penyelidikan publik atas dugaan campur tangan pemilu asing.
"Sangat mengherankan Pemerintah Kanada telah bergerak untuk memblokir TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah, tanpa mengutip masalah keamanan khusus atau menghubungi kami dengan pertanyaan, hanya setelah larangan serupa diperkenalkan di UE dan AS," imbuh juru bicara TikTok di email.
Pernyataan itu menyebut perusahaan selalu bersedia membahas privasi dan keamanan warga Kanada. "Memilih TikTok dengan cara ini tidak membantu mencapai tujuan bersama itu," lanjut email itu.
"Yang dilakukan hanyalah mencegah pejabat menjangkau publik di platform yang dicintai jutaan warga Kanada," tambah email itu.
0 Komentar
Meta Uji Coba Fitur Trending Topic di Threads
YouTube Uji Coba Feed Video Sesuai Kode Warna
Dalih Efisiensi, Perusahaan Teknologi Snap Inc PHK 500 Karyawan
Layanan Musik dan Premium Berbayar YouTube Kini Punya Lebih dari 100 Juta Pelanggan
Aplikasi Inovatif Pelindo Solusi Digital MALEO Membuka Jalan Menuju Efisiensi dan Validasi
BAKTI Tengah Timbang Gunakan Satelit GEO atau LEO untuk SATRIA-2
Saingi YouTube, Tiktok Uji Coba Video Durasi 30 Menit
Ini alasan Moka Perdana Luncurkan Perangkat Inovatif Moka Prime
Moka Luncurkan Inovasi Perangkat Kasir Terbaru Moka Prime
Laptop Terbaru Lenovo Dilengkapi dengan Teknologi AI
Leave a comment