Huawei Klaim Sanksi AS Untungkan Industri Chip China

04 April 2023 04:47
Penulis: Adiantoro, tekno
Ilustrasi. Huawei. (Reuters)

Sahabat.com - Huawei mengklaim jika sanksi Amerika Serikat (AS) yang hampir melumpuhkan bisnisnya pada akhirnya akan menguntungkan industri chip China. 

Huawei berada di bawah serangkaian sanksi oleh pemerintah AS selama kepresidenan Donald Trump. Namun rezim sanksi itu terus berlanjut di bawah pemerintahan Joe Biden. Chairman Huawei, Eric Xu, mengatakan industri chip China akan mengalami kelahiran kembali.

Melansir Gizmochina, Selasa (4/4/2023), Huawei kehilangan posisi terdepan globalnya di pasar smartphone dan perangkat keras telekomunikasi sebagai akibat dari sanksi AS.

Perusahaan China itu juga kehilangan akses ke layanan Google Play, selain ketidakmampuannya mengakses vendor chip AS. Namun itu telah meningkat dengan kuat sebagai tantangan, mengembangkan sistem operasi internal HarmonyOS dan menavigasi dengan ahli atas tantangan chip

Huawei memiliki prospek yang kredibel untuk menjadi produsen smartphone nomor satu dunia sebelum sanksi itu menghantamnya dengan keras.

China tidak diizinkan membeli mesin litografi ultraviolet ekstrem (EUV) untuk memproduksi chip modern. Meskipun SMIC masih mengembangkan kemampuannya di China, Xu yakin masa depan chip buatan China masih cerah. Sanksi semacam itu diharapkan mendorong China untuk bertindak, tetapi tidak jelas berapa lama sebelum berubah arah.

Huawei melaporkan penurunan pendapatan sebesar 69 persen pada 2022, yang merupakan penurunan terbesar sejak 2011. Xu menganggap kemunduran pendapatan Huawei sebagai akibat dari lingkungan eksternal yang menantang dan faktor non-pasar. 

Namun CEO mengatakan Huawei terus maju, melakukan segalanya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan melayani pelanggannya. Huawei berharap mendapat manfaat besar dari pertumbuhan China dalam kapasitas pembuatan chip.

Hal ini dapat membantu memposisikan merek tersebut lebih lanjut dalam upayanya untuk naik ke posisi unggulannya sebelum sanksi AS dimulai pada 2020.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment