Gawat! Asteroid Segede Truk Meluncur Menuju Bumi

02 Februari 2023 08:50
Penulis: Ramses Manurung, tekno
Asteroid meluncur menuju bumi/ist

Sahabat.com - Asteroid masih terus menjadi ancaman bagi bumi. Pasalnya bebatuan dari angkasa luar itu kerap berjatuhan dan berpotensi menghantam permukaan bumi.

Tabrakan asteroid dengan permukaan bumi kerap menimbulkan dampak kerusakan yang parah.   

Terbaru, pekan lalu, ditemukan asteroid seukuran truk meluncur lebih dekat ke permukaan Bumi.

Asteroid yang baru ditemukan itu dinamai, 2023 BU, melintas sangat dekat dengan Bumi. Ditemukan pada 21 Januari (Sabtu) oleh astronom amatir Gennadiy Borisov di Krimea, 2023 BU melintas hanya sekitar 2.200 mil (3.600 kilometer) dari permukaan Bumi (dekat ujung selatan Amerika Selatan) enam hari kemudian pada 27 Januari.

Jarak itu hanya sedikit lebih jauh dari jarak antara Perth dan Sydney.

Asteroid tersebut juga melewati wilayah ruang angkasa yang berisi sebagian besar satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi.

Semua ini menjadikan 2023 BU pertemuan asteroid terdekat keempat dengan Bumi.

Lalu seberapa berbahaya asteroid 2023 BU?

Menurut ahli, 2023 BU tergolong biasa-biasa saja. Diameter asteroid diperkirakan hanya 4–8 meter, yang merupakan ujung kecil dari kisaran ukuran asteroid, dikutip dari astronomycom.

Ada kemungkinan ratusan juta benda seperti itu di tata surya kita, dan mungkin saja 2023 BU telah mendekati Bumi berkali-kali sebelumnya selama ribuan tahun. 

Rata-rata asteroid berdiameter 13 kaki (4 meter) akan berdampak pada Bumi setiap tahun dan asteroid berdiameter 26 kaki (8 m) setiap lima tahun atau lebih.

Secara statistik, asteroid yang lebih besar memiliki peluang yang lebih kecil untuk menabrak Bumi daripada yang lebih kecil, karena jumlahnya jauh lebih sedikit.

Asteroid yang lebih besar menimbulkan risiko kecil bagi kehidupan di Bumi saat mereka menabrak, karena sebagian besar hancur di atmosfer. Mereka menghasilkan bola api yang spektakuler, dan beberapa asteroid mungkin sampai ke tanah sebagai meteorit.

Asteroid harus berdiameter lebih dari 82 kaki (25 m) untuk menimbulkan risiko yang signifikan bagi kehidupan saat bertabrakan dengan Bumi.

Diperkirakan ada kurang dari 1.000 asteroid semacam itu di tata surya, dan dapat berdampak pada Bumi setiap 500.000 tahun.

Kabar baiknya kemampuan untuk mendeteksi asteroid besar pun semakin canggih. Sehingga ancaman dari asteroid dapat diantisipasi. Bahkan sebuah objek berukuran kira-kira lima meter dapat dideteksi ribuan kilometer jauhnya oleh seorang astronom amatir. 

Tak hanya itu, baru-baru ini misi Double Asteroid Redirection Test (DART) berhasil menabrakkan pesawat ruang angkasa menjadi asteroid dan mengubah arahnya.

DART membuat konsep pengalihan asteroid menjauh dari jalur tabrakan dengan Bumi menjadi masuk akal. 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment