Microsoft Siap Singkirkan Apple Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia

11 Januari 2024 13:50
Penulis: Adiantoro, tekno
Ilustrasi. Logo Apple. (Pxfuel)

Sahabat.com - Penurunan saham Apple membuat raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu bakal disingkirkan Microsoft sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

Kekhawatiran permintaan telah menurunkan saham Apple sebesar 4 persen pada 2024 setelah melonjak 48 persen pada tahun lalu. Sedangkan saham Microsoft mengalami kenaikan sekitar 2 persen dan telah melonjak 57 persen pada 2023.

Pada Rabu (10/1/2024), seperti dilaporkan Reuters, nilai saham Apple turun 0,4 persen. Sebaliknya, Microsoft naik 1,6 persen. Nilai saham pasar Apple kini berada di angka US$2.866 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan nilai saham Microsoft yakni US$2.837 triliun.

Sementara nilai kapitalisasi pasar Apple mencapai puncaknya di angka US$3.081 triliun pada 14 Desember 2023, sedangkan nilai kapitalisasi pasar Microsoft mencapai sebanyak US$2.844 triliun pada 28 November 2023.

Analis Jeffries mengungkapkan, saham Apple turun karena penjualan iPhone di China menurun 30 persen dalam pekan pertama 2024. Hal ini diduga terjadi karena tekanan dari sejumlah kompetitor seperti Huawei dan berbagai pesaing domestik lainnya.

Penjualan headset mixed-reality Apple yaitu Vision Pro yang akan dimulai 2 Februari 2024 di AS diklaim bakal menjadi peluncuran produk Apple terbesar sejak iPhone pada 2007. Namun, firma finansial global UBS memperkirakan penjualan Vision Pro tidak akan meningkatkan laba per saham Apple "secara relatif signifikan" pada 2024.

Sejak 2018, saham Microsoft juga berkali-kali melampaui Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Saham Microsoft terakhir kali tercatat mengalahkan Apple pada 2021 ketika kekhawatiran kekurangan rantai pasokan di masa pandemi Covid-19 membuat harga saham Apple turun.

Harga saham kedua perusahaan teknologi tersebut relatif mahal dari perkiraan laba yang diharapkan. Menurut data London Stock Exchange Group (LSEG), saham Apple diperdagangkan dengan rasio forward price-to-earnings (Forward PE) 28, jauh di atas rata-rata Forward PE 19 dalam 10 tahun terakhir. 

Adapun harga Forward PE Microsoft berkisar di angka 31, di atas rata-rata Forward PE 24 dalam 10 tahun terakhir. Dalam laporan triwulanan terbarunya pada November, proyeksi penjualan kuartal IV-2023 Apple meleset dari ekspektasi Wall Street karena terpengaruh lemahnya permintaan iPad dan produk wearable Apple seperti Apple Watch. 

Mayoritas analis melihat Apple mencatat peningkatan pendapatan sebesar 0,7 persen atau US$117.9 miliar. Menurut LSEG, Apple akan mencatat peningkatan pendapatan tahun ke tahun (year-to-year) pertamanya dalam empat kuartal terakhir.

Sementara Microsoft melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 16 persen menjadi US$61.1 miliar. Analis melihat meningkatnya pendapatan Microsoft disebut didorong pertumbuhan berkelanjutan bisnis cloud-nya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment